Artikel
Munas Perdana Opendesa Tingkat Nasional Di Provinsi Sumatra Barat Tahun 2020.
Nagari, pemdesteke.web.id– komunitas Opendesa telah memiliki 7.500 Desa tersebar di tanah air, pegiat dan pencetus opendesa menggelar Musyawarah Nasional (Munas) perdana setelah 2 tahun berlangsungnya kepengurusan dibawah pimpinan Eddie Ridwan, Munas Perdana opendesa tingkat nasional Tahun 2020 di gelar Di Nagari Tj Haro Sikabu kabu Padang Panjang Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Sabtu,(11-12/2020).
Perkumpulan Desa Digital Terbuka dibentuk pada tanggal 7 bulan Desember tahun 2018 di Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat, sebagai wadah untuk mengembangkan, menyebarkan dan membantu desa memanfaatkan teknologi informasi terbuka, seperti OpenSID, semata-mata untuk memajukan desa. Dari berbagai desa yang ada Di tanah air hadir dalam munas tersebut mulai dari NTT , Sulawesi tenggara, Kalimantan, jawa,tengah, DIY Jogya, NTB, Lotim, kabupaten Bima , lampung selatan,Sumatra Barat,Sumatra utara , Dan Kemendesa Cloudhost, KOMPAK Jakarta, APTIKOM Sulawesi utara, Sulawesi tenggara , dan sejumlah Programer OPENDESA, Serta Operator Opensid Di Seluruh Indonesia.
Pencetus OpenSID Eddie Ridwan, Memaparkan Munas opendesa Dalam Pemanfaatan OPENDESA yang strategis dan tepat guna adalah pilar sangat penting menuju Desa Cerdas yang bertujuan untuk mencapai kebahagiaan hidup, meningkatkan kualitas hidup, efisiensi, dan daya saing, serta memasOpendesaan pemenuhan kebutuhan dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan desa. Selain itu, OPENDESA mempunyai peran strategis dalam rangka mencapai desa mandiri yang sehat dan dinamis, meningkatkan kesejahteraan desa, serta memperlancar kegiatan layanan pemerintahan desa.ungkap Eddie Ridwan Pencetus OpenSID.
Lebih lanjut Eddie Ridwan OpenDesa percaya sepenuhnya bahwa perangkat OPENDESA open source (OPENDESA Terbuka), yang terbuka bebas digunakan dan yang dikembangkan bersama oleh komunitas yang peduli, merupakan sarana yang efektif untuk mempercepat penerapan dan pemanfaatan OPENDESA untuk menuju Desa Cerdas.dan terbuka Kepercayaan ini timbul dari pengalaman OpenSID, sistem informasi desa sumber terbuka yang gratis dan bebas digunakan desa — yang dalam waktu yang relatif singkat sudah dimanfaatkan oleh lebih dari 7.500 desa dan terus dikembangkan bersama oleh komunitas yang peduli dan mempunyai motivasi tinggi memajukan desanya.ungkap eddie Ridwan,(Bram.)